Powered By Blogger

Selasa, 27 Desember 2011

bait-bait syair II

Realita

dalam sebuah mimpi
terdapat bayang ilusi
janganlah engkau tertipu
bangunlah dan lihatlah
keselarasan realita
jika hal semu kau jadikan harapanmu
bagaimana kau akan hidup?

fajar menjelang
petang menanti
hari ini adalah berharga
setiap detik adalah butiran mutiara
pakailah setiapnya untuk menyambut
masa depan gemilangmu......

Curahan hati

ketika kulukiskan
isi hatiku di atas air
tak ada seorang pun mengetahui

ketika kulukiskan isi kalbuku
di atas batu
ku berharap tak seorangpun melihat

namun terukit tetap di permukaannya

Sempurna

sempurna memang takkan
pernah aku dapat meraihnya
namun aku takkan lelah
untuk mendekati sempurna

seperti halnya fase
yang peningkatannya teratur
dan semakin memperbaiki

Uang

benda ini seolah dapat membuat bahagia
benda ini seolah dapat menjadi pemuas hati
benda ini seolah dapat menjadi pelipur lara
namun sejatinya benda ini tak berharga sama sekali
tanpa adanya ketenangan dan kedamaian

terkadang aku muak dengan benda ini,
tak heran banyak orang menimbunnya,
terkadang lupa dengan saudaranya,
melakukan segala cara untuk mendapatkannya,
benar-benar membuat hati semakin sakit,
memuakkan......

bait-bait syair

Doaku

Ya Allah kuatkanlah hatiku
dekatkan aku kepada-Mu
jangan hilangkan ku
dari rasa syukurku terhadap-Mu

tetapkanlah hatiku di jalan-Mu
berilah maaf dan ampunan-Mu
bila terkadang aku luput dari perintah-Mu
tak bisa menjaga lisanku, mataku, dan perbuatanku
Ya Allah 


1/3 malam terakhir

derai air mata tak terbendung
memecah keheningan malam
1/3 malam terakhir ini
ku berdoa dan panjatkan taubatku
sebagai seorang hamba kepada penciptanya
tersadar akan manusia yang dekat dengan dosa,


Pada-Mu ku berharap

demi sang pembolak-balik hati
demi sang pencipta mentari
demi Zat yang tak pernah terlelap
dan demi Zat pemilik kerajaan abadi
aku bersujud
aku bersimpuh
aku memohon
aku berharap
hanya terhadap-Mu
mencurahkan keluh kesahku
mencari tempat berteduh
Ya Rabb.....


Kemunafikan

tak ingin aku
memberi keramahan dan kelembutan
sebagai topeng
tetapi sebagai wajah sebenarnya diriku

maka terjauhilah aku dari kemunafikan
yang membuat noda dalam sanubari

kenyataan menjadi dusta di lisannya
kepercayaan menjadi pengkhianatan dalam perbuatannya
kesetiaan janji menjadi keingkaran keji dalam perkataannya

tak akan sampailah ia kepada kebahagiaan,
hanya kegalauan dan kegelisahan hati yang datang menghampiri


Kepedihan takkan kekal

kepedihan terkadang melanda jiwa
janganlah engkau heran
inilah ujian kehidupan
janganlah engkau bersedih
bersabarlah
kelapangan itu akan datang
bergantunglah pada Zat abadi itu

semuanya takkan abadi kecuali satu,
Allah sang pemberi ujian itu
memohonlah, berusahalah, bangkitlah
sebelum kau semakin terpuruk dalam lubang kesengsaraan

semakin kau bersabar
semakin pula kesedihan itu kau kalahkan
maka dari itu, bersabarlah......